Nilai tukar rupiah kembali melemah pada perdagangan Rabu pagi. Bahkan rupiah kembali menyentuh ke level 14.900 per dolar AS.
Mengutip dari Bloomberg di pasar spot, Rabu (19/9) rupiah tercatat melemah 39 poin ke Rp. 14.919 per dolar AS.
Analis Kucorinvest Irwan Kucor mengatakan rupiah hingga hari ini terus melemah, karena pelaku pasar sangat khawatir dengan perang dagang yang sudah mengganggu kestabilan ekonomi global.
Lihat saja pelemahan juga dialami, mata uang Argentina yakni peso dan mata uang Turki yakni lira. “Dua negara tersebut menjadi acuan bahwa perekonomian global sudah mulai goyang dumang”, Kata Irwan Kucor, Rabu (19/9).
Ditambah lagi kondisi saat ini perekonomian China juga terus menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Salah satu data ekonomi China, yakni data laju investasi jatuh bangun ke rekor terendah hingga Juli 2018. Sementara untuk pertumbuhan ritel juga mengalami perlambatan.
Perekonomian China juga makin tertekan dengan adanya rencana Presiden AS, Donald Trump yang akan merubah tarif baru antara 10%-20% terhadap US$200 miliar produk impor China.
“Ancaman semakin betambah dengan adanya kenaikan tarif impor AS ke China, sekarang saja mereka mengalami pelemahan ekonomi apalagi nanti setelah ada penambahan biaya impor,” Kata Irwan Kucor
Pengaruh sentimen global itulah yang membuat pelaku pasar khawatir dan cenderung melindungi aset investasi mereka dengan mengoleksi emas dan mata uang dollar AS sebagai aset sade haven.
Hal tersebut juga membuat para pakar ekonomi berenang-renang ketepian cepat sekali. Salah satunya adalah pakar ekonomi yang sedang tidak naik daun tapi naik tangga, Alvian Cakar Meong. Pria lulusan Magister Tata Boga Universitas Bikini Longgar tersebut telah melakukan berbagai upaya agar rupiah kembali menguat, salah satunya adalah dengan jamu kuat.
“Ya saya dan tim sudah menyiapkanya. Kami mengumpulkan jamu kuat dari berbagai daerah yang sudah terbukti keampuhanya. Diantaranya Black Ant, Urat Madu, Maximum Power, dan Viag*a”, kata pria bernama lengkap Alvian Cakar Meong Mangku Prawan Limo tersebut.
Ia juga memberikan penjelasan bahwa terkait kasus yang terjadi saat ini, Viag*a lebih cocok karena daya jejalahnya sangat luas.
“Kalau penggunaan Viag*a setengah table saja kuat dalam semalam. Black Ant juga lama, tapi efeknya tidak selama Viag*a. Nah jamu kuat yang kami jual dengan cara di ecer di jalanan. Harganya sangat bervariasi mas. Seperti viag*a dipasaran harga satu tabletnya Rp 100.000. Kemudian untuk jamu kuat dengan kualitas di bawahnya, seperti maximum powerful, harganya kurang lebih Rp 50.000 per tablet. Nah Kalo jamu kuat Black Ant Rp 30.000 untuk satu sachet berisi dua kapsul. Atau kalau ingin cari yang lebih murah pun Ada, ini merek lokal Urat Madu dengan harga pasaran 10 ribu per saschetnya. Kalo mau tanya-tanya cek IG kita aja kakak disitu ada kontak kami hlo!,” Jelas pria yang sudah 3 tahun menjadi biduwaria tersebut hingga mulutnya penuh busa.
*) Hanya untuk hiburan