Definisi, Tipe, dan Cara Kerja Bearing

Definisi, Tipe, dan Cara Kerja Bearing

Dalam dunia engineering tentunya kamu perlu mengetahui terkait bearing. Saya akan berbagi ulasan prinsip kerja bearing yang barusan saya pelajari.

Mari belajar bersama terkait prinsip kerja bearing yang dimulai dari definisi bearing dan bagaimana cara kerja sebenarnya bearing tersebut.

Apa itu Bearing ?

Kita mulai dari definisi bearing, yaitu sebuah elemen mesin yang memiliki fungsi sebagai media untuk mengurangi gaya gesekan antar dua buah benda yang saling terhubung yang melakukan pergerakan relatif satu sama lain tepatnya bergerak pada poros dengan sumbu putar. 
Selain itu bearing memiliki fungsi sebagai media tumpuan dari bagian benda yang berputar dan saling bergesek satu sama lain. 
Bearing sering kita gunakan atau kita temukan pada kegiatan sehari-hari yang tanpa kita sadari sebelumnya. Karena setiap benda yang berputar hampir semuanya menggunakan bearing dan pada ulasan kali ini kita akan mempelajari bersama cara kerja dari sebuah bearing yang terdiri dari berbagai tipe sesuai kebutuhan serta penggunaanya. Tak hanya itu saja, ulasan ini juga berisi informasi menarik lainya terkait prinsip kerja bearing. 
Konsep Dasar

Konsep yang menjadi dasar cara kerja bearing terbilang cukup sederhana, yaitu sesuatu yang dapat berputar akan menjadi lebih baik dari pada hal tersebut harus bergerak dengan cara sliding. 
Misalnya saja sebagai contoh : Bila kamu terjatuh dari kendaraan, kamu akan memiliki luka yang lebih sedikit bila kamu jatuh dengan menggelindingkan badan, begitupun sebaliknya bila kamu menjatuhkan diri tanpa menggelinding. Cara inipun sering digunakan sebagai cara jatuh para pecinta olahraga parkour.

Penggunaanya dalam engineering, bearing untuk menjaga kedua buah benda yang saling bergesekan dengan cara menurunkan gaya gesekan yang cukup efisien dan signifikan. 
Cara Kerja Bearing
Bearing memiliki kemampuan dalam mengurangi resiko gesekan berlebihan tergantung dari beberapa faktor yaitu :
  • Kehalusan dari metal balls maupun roller. 
  • Kahalusan inner surface dan outer surface, yang digunakan untuk menekan daya gelindingan dari balls atau roller.
Roller atau balls ini memiliki fungsi utama sebagai penerima beban yang akan diterima dari bagian luar. Misalnya saja dengan beban pada putaran motor listrik dan shaft. 
Tipe Beban Pada Bearing

Bagian bearing terdapat dua kategori beban yang akan diterima yaitu beban thrust dan beban radial. Kedua bagian beban tersebut fungsinya tergantung dari cara penggunaan dari bearing itu sendiri. 
Bisa jadi, pada suatu kejadian bearing hanya bekerja untuk pada beban radial atau mungkin juga bisa bekerja pada benan thrust dan ada kemungkinan juga bearing tersebut akan terbebani oleh kedua kategori beban tersebut secara bersamaan maupun bergantian.

Contohnnya:


Kita buat contoh misalnya sebuah motor listrik yang terhubung dengan pulley terlihat pada gambar dibawah ini. Terlihat bahwa yang sistem kerja yang terjadi memiliki beban radial, karena beban tersebut hanya timbul pada bagian ketengangan belt sehingga menjadi penyebab munculnya sebuah gaya tarik menarik antar pulley.

Pada contoh kedua yaitu ketika seseorang duduk pada suatu tempat atau kursi yang memungkinkan dapat berputar. Bearing pada kursi tersebut merupakan sebuah beban thrust yang ditimbulkan dair beban orang yang berada di atas kursi tersebut.

Tipe-Tipe Bearing

Kemudian ada beberapa tipe bearing yang bisa kamu gunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhanya. Berikut ini beberapa tipe bearing dan prinsip kerja masing-masing tipe bearing.

  • Ball Bearing – Pada kehidupan sehari-hari jenis bearing ini sering digunakan pada alat-alat bermotor. Cara kerja ball bearing ini yaitu beban di salurkan melalui outer surface ke bagian balls kemudian balls akan salurkan kembali ke outer outface yang bertekanan kecil sehingga dapat membatu bearing dapat berputar cepat dan konsisten. Namun jenis ball bearing ini cukup rentan dengan beban atau tekanan yang lebih besar. 
  • Roller Bearing – Penggunaanya biasanya untuk roller conveyor yang dimana cara kerjanya digunakan untuk menerima beban radial yang cukup besar. Roller Bearing ini berbentuk silinder sehingga terdapat kotak antar outer surface dengan inner surface menjadi lebih banyak dibandingkan dengan tipe ball bearing yang berbentuk sphere. Maka dari itulan roller bearing ini mampu mendapatkan tekanan beban yang lebih besar dibandingkan penggunaan ball bearing dalam menerima beban. Akan tetapi roller bearing ini tidak dapat menerima tekanan beban thrust yang terlalu besar, selain itu roller bearing memiliki sebuah lain yaitu needle bearing. 
  • Ball Thrust Bearing  –  Impelemtasi para alat yang membutuhkan bearing yang mampu bertahan pada putaran rendah serta tidak mampu menahan tekanan atau beban radial yang besar. Misalnya saja penggunaanya untuk perputaran meja makan yang bisa diputar bagian atasnya. 
  • Roller Thrust Bearing – Dari penggunaanya sendiri, bearing ini dimanfaatkan untuk mengatasi beban thrust yang besar. Misalnya implementasi pada mesin housing, gearbox transmisi mobil, helical gear, rotating shaft, dan lain sebagainya. 
  • Tapered Roller Bearing – Jenis bearing ini didesain untuk mengatasi beban radial yang cukup besar dan juga bisa digunakan untuk mengatasi beban thurst yang besar.
Demikian pembahasan prinsip kerja bearing dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari, semoga ulasan ini dapat memberikan manfaat dan wawasan kepad teman-teman. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *