Fungsi dari algoritma percabangan yaitu untuk memilah dan memproses keputusan yang cepat dan tepat dengan menyesuaikan kebutuhan pengguna berdasarkan kondisi yang terjadi pada sistem program yang akan digunakan.
Algoritma percabangan ini juga memiliki sebutan lain, diantaranya yaitu algoritma flow contorl, algoritma pemilihan dan algoritma seleksi kondisi.
Meskipun memiliki beberapa jenis, algoritma percabangan ini memiliki fungsi yang sama yaitu guna menentukan langkah proses mana yang akan dikerjakan oleh suatu bahasa program serta disesuaikan dengan kondisi dan syarat-syarat tertentu.
Contoh Algoritma Percabangan Satu Kondisi
Contoh satu:
uses crt;
var
jeniskelamin:char;
begin
clrscr;
writeln(‘Jenis Kelamin : ’);
writeln(‘L unutk laki-laki, P untuk perempuan’)
writeln(‘Jenis kelamin anda: ’);readln(jeniskelamin);
if(jeniskelamin = ‘l’) then writeln(‘Laki-laki’);
if(jeniskelamin = ‘p’) then writeln(‘Perempuan’);
readkey;
end
Contoh Algoritma Percabangan satu kondisi dengan menggunakan bahasa pemrograman C++
Contoh dua:
#include <iostream.h>
int main (){
int nilai;
char a;
cout<<“Masukkan Nilai Anda:”;
cin>>nilai;
if (nilai>60){
cout<<“Selamat Anda Lulus!!”;
}
cin>>a;
return 0;
}
Contoh Algoritma Percabangan dua kondisi
Contoh satu:
Buatlah sebuah algoritma percabangan dengan menebak usia seseorang dengan media inpu dilakukan oleh pengguna dengan ketentuan program sebagai berikut.
Jawab:
algoritma tebak_umur
DEKLARASI
usia : integer
ALGORITMA:
read(usia)
IF usia<=5 THEN
write(‘Balita’)
ELSE IF usia>5 and usia <=12 THEN
write(‘Anak-anak’)
ELSE IF usia >12 and usia <18 THEN
write(‘Remaja’)
ELSE
write(‘Dewasa’)
ENDIF
Contoh 2:
If x > 0 then
ket ß ‘bilangan positif’
if m = n
i ß m*n
write(i)
if bil>=0 then
ket ß (‘bilangan positif’)
else
ket ß (‘bilangan negatif’)
if m = n then
i ß m*n
j ß m-n
else
i ß m/n
j ß m+n
write(i,j)
Contoh tiga:
Contoh studi kasus : Penggolongan sebuah nilai bilangan siswa
ALGORITMA:
Mulai
Menentukan nilai siswa
Jika nilai siswa ( 0 – 100 ) > 75 Tergolong Baik
Jika nilai siswa ( 0 – 100 ) ≤ 75 Tergolong Cukup
Tampilkan hasil
Selesai
PSEUDOCODE:
Var :
nilai_siswa : integer
Pseudocode
read (nilai siswa )
IF nilai siswa > 75 THEN
write ( tergolong baik )
ELSE
write ( tergolong cukup )
Contoh empat :
Buatlah sebuah algoritma percabangan dan program mencari nilai bilangan dari hasil input variabel.
DEKLARASI
x = integer;
ALGORITMA
Read (x)
If (x>0) then
write (“bilangan adalah bilangan bulat positif”);
End if
If (x<0
write (“bilangan adalah bilangan bulat negatif”);
End if
Else
write (“maaf nilai variabel yang anda masukkan adalah salah”);
End if
Contoh soal dan jawaban program percabangan
Bagaimana cara untuk menentukan sebuah nilai bilangan yang terdiri dari sebuah bilangan ganjil atau genap ?
Clue : menggunakan mod
Jawaban (notasi algoritma)
If (bilangan % 2=0) then
write (“bilangan adalah bilangan genap”);
End if
If (bilangan % 2 !=0 ) then
write (“bilangan adalah bilanga ganjil”);
End if
Percabangan tiga kondisi ataupun lebih dari itu
Contoh satu:
dictio baru dua
Contoh 2:
Program untu menentukan nilai kelulusan menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman pascal
uses wincrt;
Var
nilai: integer;
Ket : char;
begin
writeln(‘Program Untuk Konversi Angka Menjadi Lulus atau Tidak’);
writeln(‘Dengan Kondisi jikan Nilai >= 70 lulus jika < 70 maaf ulang tahun depan’);
writeln(‘Masukan Data yang akan di konversi : ‘);
readln(nilai);
if (nilai>=80) then
begin
Ket :=’A’;
end else
if (nilai>=70) then
begin
Ket :=’B’;
end else
if (nilai>=60) then
begin
Ket :=’C’;
end else
if (nilai>=50) then
begin
Ket :=’D’;
end else
begin
Ket :=’E’;
end;
writeln(‘Nilai : ‘,nilai,’ Keterangan Nilai adalah ‘,Ket);
end.
Contoh tiga:
Menentukan nilai dari bilangan terbesar
Int a,b,c;
if (a >= b ) and (a >=b) then
write (“bilangan terbesar adalah a”)end ifif (b >= a) and (b>= c) then
write (“bilangan terbesar adalah b”)
end if
if (c>=a) and (c>=b) then
write (“bilangan terbesar adalah c”)
end if
else
write (“bilangan yang anda masukkan adalah salah”)
end if
Percabangan “Case of”
Contoh satu:
Percabangan “Case Of” dalam sebuah bahasa pemrograman pascal
uses wincrt;
var x : integer;
begin
write (‘Masukkan sebuah nilai [0…3] : ‘);
readln (x);
Case (x) of
0 : Writeln(‘X bernilai 0’);
1 : Writeln(‘x bernilai 1’);
2 : Writeln(‘X bernilai 2’);
3 : Writeln(‘X bernilai 3’);
else
Writeln(‘X tidak bernilai 0, 1, 2, ataupun 3’);
end;
end.
Contoh dua:
Program percabangan “Case of” menggunakan algoritma percabangan dan bahasa pemrograman C++ :
void main() {
int nHari;
cout << “Masukkan No Hari [1..7] : “;
cin >> nHari;
cout << “Ini adalah hari “;
switch (nHari) {
case 1:
cout << “Ahad”;
break;
case 2:
cout << “Senin”;
break;
case 3:
cout << “Selasa”;
break;
case 4:
cout << “Rabu”;
break;
case 5:
cout << “Kamis”;
break;
default:
cout << “Jumat”;
}
getch();
}
Percabangan Bersarang
Contoh satu:
Program percabangan bersarang yang menggunakan algoritma percabangan dan bahasa pemrograman Pascal :
uses wincrt;
var x, y, z : real;
begin
write (‘Masukkan bilangan 1: ‘);
readln (x);
write (‘Masukkan bilangan 2 : ‘);
readln (y);
write (‘Masukkan bilangan 3 : ‘);
readln (z);
if x > y then
if x > z then
write (‘Bilangan terbesar : ‘,x:5:2)
else
write (‘Bilangan terbesar : ‘,z:5:2)
else
if y > z then
write (‘Bilangan terbesar :’,y:5:2)
else
write (‘Bilangan terbesar : ‘,z:5:2);
end.
Contoh dua:
Program percabangan bersarang dari algoritma percabangan diimplementasikan menggunakan bahasa pemrogaman C++ :
#include <iostream.h>
void main() {
int A, B, C;
cout << “masukan angka 1 = “;
cin >> A;
cout << “masukan angka 2 = “;
cin >> B;
cout << “masukan angka 3 = “;
cin >> C;
if(A<B){
if(A<C)
cout<< “angka terkecil adalah : ” << A;
else
cout<< “angka terkecil adalah : ” << C;
}
else if(B<C)
cout<< “angka terkecil adalah : ” << B;
else
cout<< “angka terkecil adalah : ” << C;
}
Baca Juga : Contoh Algoritma Sekuensial (Runtunan)
Demikian ulasan contoh algoritma percabangan, semoga dapat menambah wawasan bagi kamu yang sedang mempelajari algoritma tersebut dan menerapkanya ke bahasa pemrograman yang kamu kuasai.