Cara Setting Database Replikasi MySQL di Centos

Betariko.com – Replicasi MySQL adalah proses pengiriman data dari satu server MySQL ke server MySQL lainnya secara otomatis. Proses ini dapat dilakukan dengan mengatur beberapa server MySQL untuk saling berkomunikasi dan saling bertukar data secara periodik. Replicasi MySQL umumnya digunakan untuk meningkatkan ketersediaan sistem, mengurangi beban server utama, dan meningkatkan performa database.
Dalam proses replikasi MySQL, terdapat dua jenis server MySQL yaitu:

Master server

Master server adalah server yang memegang data asli (primary data) dan bertanggung jawab untuk menyalin data ke server MySQL lainnya. Pada server ini, kita perlu mengaktifkan fitur binlog untuk merekam semua perubahan data yang terjadi pada database.

Slave server

Slave server adalah server yang menerima data dari server master dan digunakan untuk membaca atau menampilkan data. Pada server ini, kita perlu mengatur koneksi ke server master dan mengaktifkan fitur replikasi agar dapat menerima data dari server master.
Untuk mengatur replikasi MySQL, kita perlu melakukan beberapa langkah berikut:
  • Mengaktifkan fitur binlog pada server master
  • Mengaktifkan fitur replikasi pada server slave
  • Mengatur koneksi ke server master pada server slave
  • Mengatur konfigurasi replikasi pada server slave
  • Setelah melakukan konfigurasi replikasi, data pada server master akan secara otomatis dikirim ke server slave dengan periode tertentu dan dapat digunakan untuk keperluan tertentu seperti backup, pengambilan data, dan analisis data.
Namun, perlu diingat bahwa replikasi MySQL dapat memiliki beberapa risiko seperti masalah sinkronisasi data, kesalahan konfigurasi, dan kegagalan sistem. Oleh karena itu, pengaturan replikasi MySQL harus dilakukan dengan hati-hati dan diuji terlebih dahulu sebelum diterapkan pada lingkungan produksi.

Langkah – Langkah Setting Database Replikasi MySQL

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan setting replikasi MySQL:
Mengaktifkan fitur binlog pada server master
Pertama-tama, kita perlu mengaktifkan fitur binlog pada server master agar dapat merekam semua perubahan data yang terjadi pada database. Untuk melakukan ini, kita dapat menambahkan beberapa baris kode berikut pada file konfigurasi MySQL (biasanya pada file my.cnf):
[mysqld]
log-bin = /var/log/mysql/mysql-bin.log
server-id = 1

Mengaktifkan fitur replikasi pada server slave

Selanjutnya, kita perlu mengaktifkan fitur replikasi pada server slave agar dapat menerima data dari server master. Untuk melakukan ini, kita dapat menambahkan beberapa baris kode berikut pada file konfigurasi MySQL pada server slave:
[mysqld]
server-id = 2

Mengatur koneksi ke server master pada server slave

Setelah itu, kita perlu mengatur koneksi antara server master dan server slave. Kita dapat melakukan ini dengan menjalankan perintah berikut pada server slave:
CHANGE MASTER TO
    MASTER_HOST='<alamat IP server master>’,
    MASTER_USER='<nama pengguna>’,
    MASTER_PASSWORD='<kata sandi>’,
    MASTER_LOG_FILE='<nama file binlog pada server master>’,
    MASTER_LOG_POS=<posisi log>;
Perintah di atas digunakan untuk mengatur koneksi ke server master dengan mengisi alamat IP, nama pengguna, dan kata sandi yang sesuai. Selain itu, kita juga perlu menentukan nama file binlog dan posisi log pada server master untuk memulai proses replikasi.
Mengatur konfigurasi replikasi pada server slave
Terakhir, kita perlu mengatur konfigurasi replikasi pada server slave dengan menjalankan perintah berikut:
START SLAVE;
Perintah di atas digunakan untuk memulai proses replikasi pada server slave. Kita dapat memantau status replikasi dengan menjalankan perintah berikut:
SHOW SLAVE STATUS G
Perintah di atas akan menampilkan informasi tentang status replikasi pada server slave.
Setelah langkah-langkah di atas selesai dilakukan, proses replikasi akan berjalan secara otomatis dan data pada server master akan dikirim ke server slave dengan periode tertentu. Namun, perlu diingat bahwa pengaturan replikasi MySQL harus dilakukan dengan hati-hati dan diuji terlebih dahulu sebelum diterapkan pada lingkungan produksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *