Ingin menghubungi Betariko? Silahkan klik link berikut! Hubungi Betariko

Table of Content

Konfigurasi routing di Linux Server

Berikut adalah rangkuman perintah dan konfigurasi routing di Linux yang paling sering digunakan, beserta penjelasannya:


1. Melihat Routing Table

Perintah:

ip route show

Penjelasan:

Menampilkan tabel routing aktif di server.

Informasi ini menunjukkan jaringan tujuan, gateway, dan antarmuka yang digunakan.

2. Menambahkan Default Gateway

Perintah:

ip route add default via <gateway> dev <interface>

Contoh:

ip route add default via 192.168.1.1 dev eth0

Penjelasan:

Mengarahkan semua lalu lintas yang tidak memiliki rute spesifik ke gateway 192.168.1.1 melalui antarmuka eth0.

3. Menambahkan Rute ke Jaringan Tertentu

Perintah:

ip route add <destination> via <gateway> dev <interface>

Contoh:

ip route add 192.168.2.0/24 via 192.168.1.1 dev eth0

Penjelasan:

Mengarahkan lalu lintas untuk jaringan 192.168.2.0/24 melalui gateway 192.168.1.1.

4. Menghapus Rute

Perintah:

ip route del <destination> via <gateway>

Contoh:

ip route del 192.168.2.0/24 via 192.168.1.1

Penjelasan:

Menghapus rute tertentu dari tabel routing.

5. Mengatur IP Forwarding

Perintah:

Aktifkan sementara:

echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Permanenkan di file konfigurasi:

echo "net.ipv4.ip_forward = 1" >> /etc/sysctl.conf

sysctl -p

Penjelasan:

IP forwarding memungkinkan server Linux bertindak sebagai router untuk meneruskan lalu lintas antar jaringan.

6. Menjadikan Server Sebagai Router dengan NAT

Perintah:

iptables -t nat -A POSTROUTING -o <interface> -j MASQUERADE

Contoh:

iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE

Penjelasan:

NAT (Network Address Translation) digunakan untuk meneruskan lalu lintas dari jaringan lokal ke internet melalui antarmuka tertentu (eth0).

7. Mengecek Jalur Routing ke Destinasi

Perintah:

ip route get <destination>

Contoh:

ip route get 8.8.8.8

Penjelasan:

Menampilkan jalur spesifik yang akan diambil oleh lalu lintas menuju destinasi tertentu.

8. Periksa Konektivitas

Perintah:

Ping:

ping <destination>

Contoh:

ping 8.8.8.8

Fungsi: Menguji koneksi ke jaringan atau host tertentu.

Traceroute:

traceroute <destination>

Contoh:

traceroute google.com

Fungsi: Melacak jalur lengkap yang diambil paket menuju host tertentu.

9. Melihat Semua Rute Aktif

Perintah:

route -n

Penjelasan:

Menampilkan tabel routing dalam format lama, termasuk alamat IP (bukan nama host).

10. Menambahkan Rute Berbasis Sumber

Perintah:

Tambahkan tabel routing di /etc/iproute2/rt_tables:

200 custom_table

Tambahkan rute ke tabel baru:

ip route add <destination> dev <interface> table custom_table

Tambahkan aturan routing:

ip rule add from <source_ip> table custom_table

Contoh:

ip route add 192.168.2.0/24 dev eth1 table 200

ip rule add from 192.168.1.100/32 table 200

Penjelasan:

Digunakan untuk routing berbasis sumber (source-based routing), misalnya untuk lalu lintas dari IP tertentu.

11. Simpan Konfigurasi Routing

Routing yang disetel menggunakan perintah langsung akan hilang setelah reboot. Untuk menyimpan secara permanen:

Debian/Ubuntu:

Edit file /etc/network/interfaces:

auto eth0

iface eth0 inet static

    address 192.168.1.10

    netmask 255.255.255.0

    gateway 192.168.1.1

CentOS/RHEL:

Tambahkan rute di /etc/sysconfig/network-scripts/route-<interface>:

192.168.2.0/24 via 192.168.1.1 dev eth0

Kesimpulan

Paling Sering Digunakan: ip route add, ip route del, ip route show.

Untuk Routing Kompleks: Gunakan tabel routing tambahan dan IP forwarding.

Debugging: Gunakan ping, traceroute, dan ip route get.

Dengan memahami ini, Anda sudah memiliki dasar yang kuat untuk mengelola routing di server Linux. 🚀