Perintah `df` pada sistem operasi Linux digunakan untuk menampilkan informasi mengenai penggunaan ruang pada file system yang tersedia, baik secara total maupun tersisa. Terdapat dua opsi yang umum digunakan pada perintah df, yaitu `-i` dan `-h`. Berikut adalah perbedaan antara kedua opsi tersebut:
Dengan demikian, perbedaan utama antara df -i dan df -h adalah informasi yang ditampilkan. Opsi -i menampilkan informasi tentang penggunaan inode, sedangkan opsi -h menampilkan informasi tentang penggunaan ruang dalam satuan yang mudah dipahami oleh manusia. Kedua opsi ini dapat digunakan bersamaan untuk menampilkan informasi lengkap tentang penggunaan file system.
Jika perintah df -i menunjukkan bahwa penggunaan inode pada salah satu partisi mencapai 100%, ini menunjukkan bahwa partisi tersebut telah mencapai batas maksimum jumlah file atau direktori yang dapat disimpan di dalamnya. Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah sebagai berikut:
Setelah melakukan salah satu atau beberapa solusi di atas, jalankan kembali perintah df -i untuk memastikan penggunaan inode tidak lagi mencapai 100%.
Untuk menambah partisi disk inode, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
Setelah partisi baru ditambahkan, Anda dapat mulai menggunakan partisi tersebut untuk menyimpan file atau direktori baru yang membutuhkan alokasi inode tambahan. Selain itu, Anda juga dapat memindahkan file atau direktori dari partisi lain yang sudah mencapai batas penggunaan inode ke partisi baru yang telah ditambahkan. Namun, pastikan untuk mempertimbangkan implikasi dari perubahan ini dan melakukan backup data yang diperlukan sebelum melakukan tindakan apapun pada sistem file.